dhio-Ida Bathara Ratu gede Sakti Mas Mecaling

Rp30.999

In Stock

Produk tersedia di marketplace Shopee, nikmati layanan gratis ongkos kirim. Silahkan klik button Shopee dibawah yaa.

Selamat berbelanja : ) .

In Stock

Add to Wishlist
Add to Wishlist
Category:
Add to Wishlist
Add to Wishlist

Description

Ida Bathara Ratu gede Sakti Mas Mecaling ‘Sang penguasa kematian di Nusa Penida Beliau sering melakukan tapa brata di dalam lautan di atas batu karang. Deburan ombak dan angin lautan yang kencang tak menggoyahkan tapanya. Pikirannya selalu terpusat kepada para dewa, hingga karena keataatan beliau melakukan yoga semadhi membuat hati Ida Bhatara Siwa, Durga, Yama, Indra, dan Waruna tersentuh. Siapakah yang melakukan yoga semadhi sedemikian hebatnya di bumi, sehingga para Dewa bersedia turun dari Swarga Loka untuk melihat di bumi. Para dewa berkehendak untuk melihat siapakah yang melakukan yoga sampai membuat hati beliau para dewa tersentuh. Setelah para dewa datang ke bumi, dan ternyata melihat cahaya di atas lautan antara selat Nusa dengan Bali. Ternyata sang Pangeran I Gede Mecaling yang melakukan tapa brata yoga dan samdhi yang begitu hebat. Dengan ketekunan tersebut Ida Bhatara Siwa, Durga, Yama, Indra, dan Waruna memberikan anugerah kesaktian berupa ajian Kanda Sanga. Setelah mendapat panugrahan Kanda Sanga, fisik Pangeran I Gede Mecaling menjadi berubah. Badan beliau menjadi besar, wajah beliau menjadi menyeramkan, taringnya menjadi panjang, suaranya menggetarkan seisi jagat raya. Kesaktian yang sangat tinggi Selain dari taring (caling), Beliau juga memliki kesaktian Catur Sakti. Peringainya yang tampan tiba-tiba menyeramkan dan taringnya adalah sumber kesidhiannya sehingga berkuasa atas rakyat Nusa sekala-niskala. Atas kesaktian I Gede Mecaling, pada akhirnya dirinya menjadi nyapa kadi Aku. Kesaktian membuat dirinya menjadi sombong dan angkuh sehingga beliau berani untuk melawan para Dewa. Tidak lagi menjadi sosok pangeran yang baik hati, tetapi justru menjadi angkuh. Rakyat Nusa yang memuja Hyang Widdhi, Dewa, Bhatara, dan leluhur dilarang dan tidak segan-segan I Gede Mecaling memberikan hukuman kepada rakyatnya yang berani melanggar larangannya. Atas ulahnya yang demikian, para Dewa pun menjadi resah, terlebih kesaktiannya yang sangat tinggi tak ada yang menandingi. Para Dewa akhirnya pun memutuskan untuk mengutus Dewa Indra ke bumi untuk menghukum I Gede Mecaling. Dewa Indra mengetahui kelemahan I Gede Mecaling pada “taringnya” sehingga ia ke bumi adalah bermaksud memotong taring I Gede Mecaling. Sang penguasa Samudera Dewa Indra dengan kesaktian wajranya menyerang I Gede Mecaling. I Gede Mecaling tak tinggal diam ketika diserang, lalu ia mengeluarkan kesaktiannya anugrah dari Hyang Siwa dan Bhatari Durga. I Gede Mecaling pun merasa bahwa dirinya sudah akan dikalahkan.Karena hanya senjata dari Bhatara Siwalah yang dapat menaklukannya. Setelah taring Pangeran I Gede Mecaling berhasil dipotong barulah beliau berhenti menggemparkan seisi jagat raya. Setelah itu, Pangeran I Gede Mecaling kembali melakukan tapa brata yoga semadhi, pengastawanya ditujukan kepada Ida Bhatara Rudra. Lalu Ida Bhatara Rudra pun berkenan turun ke bumi untuk memberikan panugrahan kepada Pangeran I Gede Mecaling, berupa Panca Taksu, yaitu: Taksu Balian,

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “dhio-Ida Bathara Ratu gede Sakti Mas Mecaling”

Your email address will not be published. Required fields are marked *